Berbagai upaya pemerintahpun berusaha agar supaya produksi tanaman padi inlah atau beras harus mencukupi kebutuhan seluruh rakyat Indonesia salahsatunya ialah melalui berbagai program seperti intensifikasi khusus, supra insus dan terakhir dengan program pengelolaan tanaman dan sumberdaya terpadu (PTT). Disamping itu petani sebagai palaku utama dalam produksi beras juga berusaha agar dalam berusaha tani padi dapat memperoleh hasil yang maksimal dan berharap memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Maka dari itu pemerintah sendiri telah mengadakan program-perogram untuk pengelolaan tanaman dan sumberdaya terpadu (PTT) untuk para pertanian di Indonesia. Dengan tujuan untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam budidaya varitas padi sawah, maka dari itu diadakan program PTT oleh pemerintah yaitu dengan 11 teknologi anjuran produksi padi yaitu:
1) penggunaan varietas padi unggul,
2) penggunan benih bersertifikat,
3) pengunaan pupuk berimbang,
4) penggunaan kompos bahan organik sebagai pupuk dan pembenah tanah,
5) pengaturan tanam system legowo, tegel dan tebar benih langsung, 6) penggunaan bibit dengan daya tumbuh tinggi, cepat dan serempak yang diperoleh melalui pemisahan benih padi bernas,
7) penanaman bibit umur muda dengan jumlah bibit terbatas yaitu 1 s/d 3 bibit per lubang,
8) pengaturan pengairan dan pengeringan berselang,
9) pengendalian gulma,
10) pengendalian hama dan penyakit dengan pendekatan terpadu,
11) penggunaan alat perontok gabah mekanis ataupun mesin.
Tungro artinya pertumbuhannya mengalami degenerasi. Penyakit ini menyerang tanaman padi sehingga di sebut penyakit virus tungro padi. Selain meyerang padi, virus ini juga menyerang bermacam-macam rumput di sawah.
Gejala Serangan :
Padi yang terserang tungro tumbuh kerdil dan anakannya sedikit. Daun muda yang baru muncul mengalami klorosis diantara tulang-tulang daunnya sehingga terjadi perubahan warna dari ujung sampai kebawah. Daun padi akan menjadi kuning atau kuning jingga, tergantung dari varietasnya. Daun yang muda sering berbintik dan bergaris-garis hijau pucat sampai hijau keputihan. Bulir padi sering tidak bisa membuka keseluruhannya sehingga hasil gabah berkurang. Jika serangan telah lewat umur 60 hari, biasanya gejala-gejala tersebut tidak ada. Semakin lambat serangan maka pengaruh terhadap hasil panen tidak begitu kentara.
Perkembangan akar tanaman yang terinfeksi menjadi terhambat, tanaman muda bisa mati. Sementara itu, jika hidup sampai dewasa, tanaman menjadi kerdil. Masa berbunganya terhambat sehingga menunda panen. Malai menjadi kecil, dan steril, dan tidak sempurna keluarnya. Butir gabah sering tertutup dengan bercak-bercak coklat dan lebih ringan dari tanaman yang sehat.
Penyebaran virus :
Virus menyebar melalui biji, tanah, luka mekanis dan vector serangga.
Pengendalian :
- Menanam varietas yang tahan, varietas terus menerus diperbaharui.
- Tanaman yang sudah terlanjur parah diserang virus lebih baik dicabut dan dibakar.
- Penyemprotan dengan insektisida yang cocok sehingga vector betul-betul mati.
- Sanitasi sekitar tanaman yang menjadi sumber penyakit
- Penanaman secara serentak dan pergiliran tanaman
- Penggunaan musuh alami berupa predator (pemakan) vector
Disqus comments